.
.
Selamat sore sobat, ketemu lagi dengan
saya.
Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan
bagaimana cara memilih CDI RACING terbaikk untuk motor anda. Bagi seseorang
yang ingin ganti cdi mungkin ada yang untuk balapan atau hanya untuk standar
ngacir ngacir saja. Nah mari kita ketahui dulu macam macam CDI RACING.
CDI BRT : CDI jenis ini memang banyak di
sukai oleh anak anak racing, mungkin dengan kualitasnya yang baik dan harganya
yang agak murah itu sehingga membuat di sukai oleh orang orang.
CDI XP202 :
CDI REXTOR :
CDI CHEETAH POWER :
Pengetesan Tahap 1 : Siapa Limiter
Tertinggi?
Bertempat di bengkel Otomotif Service
Station (OSS), pengukuran dilakukan dengan rpm meter merek BRT. Suhu mesin
dipatok 70 derajat celcius dengan toleransi 5 derajat celcius. Masing-masing
CDI dapat giliran digeber dua sampai tiga kali. Hasilnya saat di gas pada
putaran mesin( rpm) paling tinggi, semua CDI ini mampu membuat mesin berteriak
lebih dari 12.000 rpm. Bandingkan dengan CDI standar yang hanya bermain di
angka 9.000 rpm.
CDI Standar = 9.841 rpm
CDI BRT Neo Click = 12.930 rpm
CDI Cheetah Power CP 400 = 12.700 rpm
CDI XP = 12.400 rpm
CDI REXTOR = 12.280 rpm
CDI BRT Neo Click = 12.930 rpm
CDI Cheetah Power CP 400 = 12.700 rpm
CDI XP = 12.400 rpm
CDI REXTOR = 12.280 rpm
Pengetesan Tahap 2: Siapa Akselerasi
Tercepat?
Bertempat di depan kantor
OTOMOTIFNET.com pengetesan akselerasi dimulai pada jam 11 malam saat kondisi
jalan sudah benar-benar lengang. Panjang lintasan sekitar 300 meter, 200 meter
untuk pengetesan dan 100 untuk jarak pengereman. Panjang trek ini mirip panjang
lintasan drag bike yang panjangnya 201 meter.
Kondisi mesin tetap standar tanpa ubahan
apapun. Dan semua tester (Bintang pradipta, Spidlova dan Popo) punya kesempatan
2 kali running untuk tiap CDI. Hasil di bawah ini diambil catatan waktu terbaik
untuk 100m dan 200m. Catatan waktu selama pengetesan ini diukur dengan alat
ukur Racelogic.
CDI Standar
Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 10.0
0-200 14.7
Bintang Pradipta
0-100 11.7
0-200 16.7
Popo
0-100 09.0
0-200 14.1
Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 10.0
0-200 14.7
Bintang Pradipta
0-100 11.7
0-200 16.7
Popo
0-100 09.0
0-200 14.1
CDI BRT Neo Click
Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 10.3
0-200 15.1
Bintang Pradipta
0-100 09.4
0-200 14.2
Popo
0-100 08.5
0-200 13.3
Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 10.3
0-200 15.1
Bintang Pradipta
0-100 09.4
0-200 14.2
Popo
0-100 08.5
0-200 13.3
CDI Cheetah Power CP 400
Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 08.1
0-200 12.9
Bintang Pradipta
0-100 09.6
0-200 14.6
Popo
0-100 09.3
0-200 14.4
Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 08.1
0-200 12.9
Bintang Pradipta
0-100 09.6
0-200 14.6
Popo
0-100 09.3
0-200 14.4
CDI XP
Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 09.5
0-200 14.4
Bintang Pradipta
0-100 09.7
0-200 14.6
Popo
0-100 09.1
0-200 14.0
Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 09.5
0-200 14.4
Bintang Pradipta
0-100 09.7
0-200 14.6
Popo
0-100 09.1
0-200 14.0
CDI REXTOR
Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 10.6
0-200 15.4
Bintang Pradipta
0-100 09.6
0-200 14.5
Popo
0-100 09.2
0-200 14.1
Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 10.6
0-200 15.4
Bintang Pradipta
0-100 09.6
0-200 14.5
Popo
0-100 09.2
0-200 14.1
Pengetesan Tahap 3: Siapa Konsumsi Bahan
Bakar Teririt?
Pengukuran konsumsi bahan bakar
dilakukan dengan menggunakan burette (gelas ukur), cara pengetesannya dengan
melihat siapa yang paling cepat menghabiskan 100ml bensin. Secara sederhana
dari hasilnya bisa dilihat, yang cepat habis berarti boros sedang yang lama
abisnya berarti irit.
Saat pengetesan motor dalam keadaan diam
dengan suhu mesin dipatok pada kurang lebih 70 derajat celcius. Dan putaran
mesin dibuat statis pada 5000rpm. Pengukuran dilakukan dengan 3 stopwatch yang
dipegang oleh Arseen lupin, Nanda, dan David. Didapat hasil rata-rata sebagai
berikut:
CDI Standar : 1 menit 16 detik
CDI BRT Neo Click : 1 menit 25 detik (penghematan 11,84%)
CDI Cheetah Power CP 400 : 1 menit 22 detik (penghematan 7,89%)
CDI XP : 1 menit 15 detik (lebih boros 1,31%)
CDI Rextor : 1 menit 17 detik (penghematan 1,31%)
CDI BRT Neo Click : 1 menit 25 detik (penghematan 11,84%)
CDI Cheetah Power CP 400 : 1 menit 22 detik (penghematan 7,89%)
CDI XP : 1 menit 15 detik (lebih boros 1,31%)
CDI Rextor : 1 menit 17 detik (penghematan 1,31%)
Pengetesan Tahap 4: Siapa Power
Tertinggi?
Test terakhir ini dilakukan di
dynamometer bermerek Dyno Dynamic milik bengkel Khatulistiwa dikawasan Jl
Pramuka, Jakarta Timur. Pengetesan dyno dilakukan tanpa ubahan apapun pada
motor. Bahkan settingan angin dan bensin pada karburator dibuat seragam meski
gonta ganti CDI. Pengetesan dilakukan 2 kali, dengan spuyer standar dan dengan
spuyer yang sudah naik satu step dari standar. Ukuran 35/75 menjadi 38/78.
CDI juga tetap menggunakan pilihan
klik/kurva yang sama dengan 3 test sebelumnya. Pada pengetesan ini suhu mesin
dipatok seragam pada 90 derajat celcius sebelum mesin digas. Berkat blower yang
dipasang di dekat blok silinder suhu mesin selama pengetesan bisa stabil
dikisaran 100-110 derajat celcius. Dan tiap CDI punya kesempatan 5 kali run.
Hasil yang diperoleh cukup mencengangkan.
Sesi pertama tanpa jeting
Max Power CDI Standar : 8 dk
Max Power CDI XP : 7,8 dk
Max Power CDI Rextor : 7,9 dk
Max Power CDI Cheetah Power : 7,3 dk
Max Power CDI BRT : 7,7 dk
Max Power CDI Standar : 8 dk
Max Power CDI XP : 7,8 dk
Max Power CDI Rextor : 7,9 dk
Max Power CDI Cheetah Power : 7,3 dk
Max Power CDI BRT : 7,7 dk
Sesi kedua dengan jeting
Max Power CDI Standar : 7,4 dk
Max Power CDI XP : 6,1 dk
Max Power CDI Rextor : 7,5 dk
Max Power CDI Cheetah Power : 6,8 dk
Max Power CDI BRT : 7,3 dk
Max Power CDI XP : 6,1 dk
Max Power CDI Rextor : 7,5 dk
Max Power CDI Cheetah Power : 6,8 dk
Max Power CDI BRT : 7,3 dk
.
.
0 Response to "CARA MEMILIH CDI RACING TERBAIK"
Posting Komentar